MAKALAH
HADITS TARBAWI
“TUJUAN PENDIDIKAN”
DOSEN PENGAMPU : Ibu Nelly, S. Pd, I., M. S, I
Disusun Oleh Kelompok 4:
Faisal (
11711132 )
Febri Dwiyana (
11711127 )
Sukron Amin ( 11711140 )
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
(FTIK)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONTIANAK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu kami
limpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya, atas jasa beliau kita sebagai ummat islam bisa melihat dunia ini
dipenuhi akhlaq yang mulia, rahmat, dan kasih sayang yang selalu tumbuh
diantara ummatnya.
Ucapan terima
kasih kami berikan kepada Ibu Nelly, S. Pd, I., M. S, I. selaku dosen pengampu
mata kuliah Hadits Tarbawi yang telah membimbing kami dan teman-teman yang
turut memberi motivasi kami, dan tak lupa kepada semua pihak yang tidak bisa
saya sebutkan satu per satu.
Kami menyusun
makalah yang bertema Tujuan Pendidikan ini dalam rangka supaya pembaca dapat
mengetahui dan memahami pengetahuan tentang Tujuan Pendidikan lebih dalam.
Dunia ini tidak ada yang sempurna, oleh karena itu kami memohon
maaf atas kesalahan yang terdapat dalam makalah kami. Kami juga mengharap
kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat menjadi lebih baik lagi dan
makalah ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi pendidikan kami
khususnya dan pembaca umumnya.
Pontianak, Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang…………………………………..…………………..………..……1
B.
Rumusan
Masalah……………………..…………………….....................…….….1
C.
Tujuan…………………………………………………………………..........….….1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan fungsi tujuan pendidikan Islam …………………….……….…….3
B.
Tujuan
pendidikan dalam perspektif Islam
…………………………...………..….4
C.
Tujuan
pendidikan menurut ulama …………………………………….………......7
D.
Tujuan
pendidikan menurut hadits ………………...………………………………8
E.
Macam-macam
tujuan pendidikan ……………………………………..………….9
BAB III PENUTUP
A.
Simpulan …………………………………...…………….……………………….12
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu proses belajar anak untuk menjalani
kehidupan yang penuh tantangan ini pasti memiliki tujuan masing-masing. Jika
kita ditanya apa tujuan kita belajar, melakukan pendidikan pasti jawabannya
berbeda-beda. Artinya setiap orang memiliki tujuan yang berbeda dalam melakukan
pendidikan atau dalam dia menuntut ilmu. Namun sebenarnya tujuan melakukan
pendidikan, tujuan menuntut ilmu yang sebenarnya menurut islam sendiri, menurut
Nabi itu apa? Maka kita sebagai pelajar harus tau. Karena jika tujuan atau niat
kita salah dalam melakukan pendidikan maka hasilnya tidak akan maxsimal atau
bisa dikatakan nol, atau bisa dikatan malah sebenarnya kita rugi besar.
Terutama kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi dari jurusann
manajemen pendidikan islam yang nantinya akan mengarah kesana baik sebagai
kepala-kepala sekolah ataupun manajer-manajer pendidikan kita harus bisa
mengethui apa tujuan pendidikan yang sebenarnya menurut islam. Agar kita dapat
memberikan pemahaman ataupun mengingatkan kepada para pelajar selanjutnya agar
tak salah langkah.. Sebagai yang berperan kita harus memiliki pengetahuan yang
luas mengenai hal-hala pendidikan, terutama tentang tujuan pendidikan. Maka
pada kesempatan kali ini kita akan membahas materi yang bertemakan tujuan
pendidikan dalam hadis.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dan fungsi tujuan pendidikan Islam?
2.
Apa
tujuan pendidikan dalam perspektif Islam?
3.
Bagaimana
tujuan pendidikan menurut ulama?
4.
Bagaimana
tujuan pendidikan menurut hadits?
5.
Apa
macam-macam tujuan pendidikan?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Mengetahui
apa pengertian dan fungsi tujuan pendidikan Islam.
2.
Mengetahui
apa tujuan pendidikan dalam perspektif Islam.
3.
Mengetahui
bagaimana tujuan pendidikan menurut ulama.
4.
Mengetahui
bagaimana tujuan pendidikan menurut hadits.
5.
Mengetahui
apa macam-macam tujuan pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Fungsi Tujuan pendidikan Islam
1.
Pengertian
Tujuan Pendidikan
Bagaikan seorang yang hendak berpergian, mengetahui tujuan kemana
ia melangkah adalah bagian terpenting dari perjalanannya. Bisa dibayangkan bila
ada orang yang berpergian tanpa mengetahui tujuannya, dipastikan ia akan
mengalami banyak kesulitan. Kurang lebih pendidikan pun demikian, tujuan dalam
pendidikan harus dirumuskan dengan matang. Namun sebelum jauh kita membahas
tujuan apa saja dalam pendidikan Islam, ada baiknya disimak beberapa pengertian
mengenai tujuan.
Prof Abuddin Nata dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam memberi
banyak penjabaran seputar pengertian tujuan pendidikan. Menurutnya para ahli
berbeda pendapat mengenai pengertian dari tujuan. Hasan Langgulung misalnya
menyamakan istilah tujuan dengan maksud, bahwa kadang-kadang maksud dan tujuan
tanpak berbeda dan kadang-kadang tampak serupa. Selain itu masih dalam buku
yang sama, al-Syaibany memberikan penjelasan tujuan dengan istilah matlamat
(tanda-tanda). Dengan lengkap Prof Abudin Nata mengutip sebagai berikut;
Menurut al-Syaibany, hubungan antara tujuan dan tanda-tanda adalah
hubungan persekutuan, atau persamaan dalam makna, tempat pencapaian tujuan, dan
tanda adanya perencanaan, usaha yang disengaja serta rentetan langkah-langkah
antara yang satu dengan lainnya. Dengan demikian tujuan dan tanda adalah akhir
suatu proses yang di dalamnya terdapat awal. Awal dan akhir itu ditentukan oleh
langkah-langkh yang bertalian satu sama lain, lengkap melengkapi.
2.
Fungsi
Tujuan Pendidikan
Ahmad D Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan Islam
memberikan empat fungsi tujuan pendidikan. Pertama, tujuan berfungsi mengakhiri
usaha. Pada umumnya seuatu usaha berakgir bila tujuan akhir telah tercapai.
Kedua, tujuan berfungsi mengarahkan usaha. Karena tanpa adanya antisipasi,
penyelewengan akan banyak terjadi dan kegiatan tidak akan berjalan dengan
efisien. Ketiga, tujuan dapat berfungsi sebagai titik pangkal unuk mencapai
tujuan-tujuan lain, yaitu tuaun baru atau tujuan lanjutan. Terakhir, fungsi
tujuan adalah memberi nilai pada usaha itu.
B.
Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Islam
Tujuan
pendidikan dalam pandangan islam hanya semata-mata untuk mencari ridho Allah
‘Azza wa Jalla., sebagai mana sabda Rasulullah SAW., sebagai berikut :
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ
اللهِ عَزَّوَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ اِلاَّ لِيُصِيْبَ بِهِ عرضاً مِنَ
الدُّنْيَا لَمْ يَجِدِعَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَعْنِي :
رِيْحَهَا،
( رَوَاهُ أَبُوْ دَاوُدَ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ
)
Artinya :
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata Rasulullah SAW bersabda :
“
Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang semistinya bertujuan untuk
mencari ridho Allah ‘Azza wa Jalla. Kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan
hanya untuk mendapatkan kedudukan / kekayaan duniawi, maka ia tidak akan
mendapatkan baunya syurga kelak pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud) Sanad Hadist
ini Shohih.
Secara khusus Dr. Khosrow Bagheri menulis satu bab tentang The Aims
of Education dalam bukunya Islamic Education. Pakar pendidikan dari Iran ini
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah nasehat (rushd), penyucian
total (tatharl), kehidupan yang baik (hayat al-Taybah), petunjuk (hidayah),
ibadah, taqwa, mendekat pada Allah (qurb), surga (ridwan), keadilan (qist),
keselamatan (falah), tafakkur, kejayaan (Izzah), kebersamaan (ta’awun),
kebersihan hati (tazkiya), kuat dan bersih (quwwah dan Nizafah).
Dari keseluruhan tujuan di atas Bagheri membaginya kepada dua
kategori tujuan, yaitu tujuan sementara (intermediate aims) dan tujuan akhir
(final aims). Pembagian kategori tersebut didasarkan pada dimensi manusia yang
horizontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Tujuan sementara masuk pada
dimensi horizontal, artinya bahwa tidak ada hubungan antar dimensi kecuali
dimensi yang tertentu saja. Sedangkan tujuan akhir masuk dalam kategori
vertikal, artinya bahwa adanya hubungan dimensi ini dengan kesemua dimensi
manusia, atau dengan kata lain adanya hubungan dengan tujuan sementara.
Dijelaskan secara singkat, bahwa tujuan sementara masing-masing memilki satu
dimensi, sedangkan dalam tujuan akhir semua dimensi masuk dalam setiap
kategori.
1.
Tujuan
Sementara (Intermediate Aims)
Tujuan sementara itu adalah tafakkur, kebersihan hati (tazkiya),
keadilan (qisth), kebersamaan (ta’awun), kejayaan (Izzah), kuat dan bersih
(quwwah dan Nizafah). Bahwa setiap kategori tadi berhubungan dengan satu
dimensi manusia. Tafakkur berhubungan dengan dimensi intelektul manusia, kesucian
hati (tazkiya) berhubungan dengan dimensi moral, keadilan (qisth) berhubungan
dengan dimensi ekonomi, kebersamaan (ta’awun) berhubungan dengan dimensi
sosial, kejayaan (Izzah) berhubungan dengan dimensi politik, dan terkahir kuat
dan bersih (quwwah dan Nizafah) berhubungan dengan aspek jasmani. Tafakkur
disebutkan dalam surah al-Hasr ayat 21, sebagai berikut :
لَوْ
أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا
مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَفَكَّرُونَ
Yang artinya :
Kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada
Allah. dan perumpamaan- perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
berfikir. (QS. Al-Hasr : 21)
Dan Rasulullah SAW., juga
bersabda, yang berbunyi :
عَنْ
أَنَسٍ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ رَسُولُ اللهِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّـمَ : مَنْ خَرَجَ فِيْ طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ
حَتَّى يَرْجِعَ. ( رواه الترمذي و قال : حد يث حسن).
Artinya :
Dari Annas ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Barang
siapa keluar dengan tujuan menuntut ilmu maka ia berada dijalan Allah sampai ia
kembali (HR. Tirmidzi)., katanya hadist ini hasan.
2.
Tujuan
Akhir (Final Aims)
Menurut Dr Dr. Khosrow Bagheri nasehat (rushd), penyucian total
(tatharl), kehidupan yang baik (hayat al-Taybah), petunjuk (hidayah), ibadah,
taqwa, mendekat pada Allah (qurb), dan kerelaan (ridwan) adalah tujuan akhir
dari pendidikan dalam Islam. Kesemua kategori memiliki hubungan yang terkait
dengan seluruh dimensi manusia, mulai dari itelektual, moral, sosial, politik,
ekonomi, dan jasmani. Nasehat (rushd) disebutkan di dalam surah al-Baqarah :186
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا
دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Yang artinya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah),
bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran. (QS. Albaqarah : 186)
Terakhir Dr. Bagheri memberikan sebuah kesimpulan atas
keterhubungan antara tujuan semenara dengan tujuan akhir, bahwa keduanya
dipertemukan pada sebuah titik pusat yaitu Ubudiyah, wujud penghambaan hamba
pada Tuhannya. Bagheri menegaskan seluruh dimensi manusia harus dikembalikan
utuk semata-mata mengabdikan diri pada Allah SWT, sama halnya sebagai sebuah
tujuan akhir yang disebutkan di dalam Al-Qur’an.
Dan Rasulullah SAW., juga
bersabda, yang berbunyi :
عَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ : قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ سَلَكَ طَرِيْقاًيَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا
سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ ( رُوَاهُ مُسْلِمٌ )
Yang artinya :
Dari abu hurairah, ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :
“
Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan
bagi orang itu karena ilmu tersebut jalan menuju kesyurga.” (HR. Muslim).
C.
Tujuan Pendidikan Menurut Hadis
Dibawah ini beberapa hadis yang menerangkan tentang tujuan
pendidikan:
1.
Agar
menjadi orang yang memiliki ilmu pengetahuan
قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه
وسلم: كُنْ عَالِمًا اَو مُتَعَلِّمًا اَو مُسْتَمِعًا اَو مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ
خَامِسًا فَتُهْلِكَ
(رواه البيهقي)
Artinya :
Rasulullah saw bersabda “ jadilah engkau orang yang berilmu
(pandai) atau orang yang belajar, atau orang yang mendengarkan ilmu atau yang
mencintai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima, maka kamu akan
celaka,”. (HR.Baihaqi)
2.
Agar
bahagia dunia dan akhirat
مَنْ اَرَادَ
الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْاَخِرَةَ فَعَلَيْهِ
بِالْعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya;
Barangsiapa yang menghendaki kebaikan didunia maka dengan ilmu,
barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu,
barangsiapa yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu. (HR.Bukhori-muslim)
3.
Agar
bermanfaat bagi anak cucu kita kelak
وَعَنْهُ
قَالَ:قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم اِذَ مَاتَ اِبْنُ اَدَمُ
اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ, اَوْعِلْمٍ
يُنْتَفَعُ بِهِ, اَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ, (رواه مسلم).
Artinya :
Dari Abu Huroiroh, ia berkata: Rosulullah bersabda:
Ketika anak Adam mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga
perkara yaitu: shodakoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholeh yang
mendo’akan orang tuanya (HR. Muslim) (dari kitab Riyadhus sholihin bab ilmu
hal. 530)
4.
Agar
dapat mengamali dan terus mengalir
أرْبَعَةٌ
: تَجْرِى عَلَيْهِمْ أُجُوْرُهُمْ بَعْدَ الْمَوْتِ : مْنْ مَاتَ مُرَابِطًافِى
سَبِيْلِ اللهِ, وَمَنْ عَلَّمَ عِلْمًاأُجْرِى لَهُ عَمَلُهُ مَاعُمِلَ بِهِ,
وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَجْرُهَا يَجْرِى لَهُ مَاوَجِدت, وَرَجُلٌ تَرَكَ
وَلَدًا صَالِحًا فَهُوَ يَدْعُو لَهُ. (رَوَاه الطبرانى عن أبي أمامة)
Empat perkara yang pahalanya akan tetap mengalir sesudah manusia
mati, yaitu:
1.
Orang
yang mati yang mengikatkan dirinya (mengabdikan dirinya) dijalan Allah,
2.
Orang
yang mengajarkan ilmu dan melaksanakan ilmu yang dimilikinya,
3.
Orang
yang bershodakoh maka pahalanya akan tetap mengalir,
4.
Seorang
laki-laki yang meninggalkan anak yang sholeh dan anak tersebut mendo’akannya.
(diriwayatkan oleh At-Thobroni dari Abi Umamah) (Dari kitab Mukhtarul Ahadits,
hal. 22 Cet Pertama: Al-Haromain)
D.
Tujuan Pendidikan Menurut Ulama
1.
Imam
Al-Ghazali
Bahwa tujuan pendidikan menurut Imam Al-Ghazali adalah sebagai
berikut:
a.
Mendekatkan
diri kepada Allah yang wujudnya adalah kemampuan dan dengan kesadaran diri
melaksakan ibadah wajid dan sunnah.
b.
Menggali
dan mengembangkan potensi atau fitrah manusia.
c.
Mewujudkan
profesionalisasi manusia untuk mengemban tugas keduniaan dengan sebaik-baiknya.
d.
Membentuk
manusia yang berakhlak mulia, suci jiwanya dari kerendahan budi dan sifat-sifat
tercela.
e.
Mengembangkan
sifat-sifat manusia yang utama, sehingga menjadi manusia yang manusiawi.
2.
Umar
Muhammad At-Taumi
Perubahan yang diinginkan melalui proses pendidikan, baik dan
tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, kehidupan masyarakat dan alam
sekitar maupun pada proses pendidikan serta pengajaran itu sendiri.
3.
Saleh
Abdul Aziz
Menurut Saleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Najid bahwa tujuan
pendidikan Islam adalah untuk mendapatka keridhaan Allah dan mengusahakan
penghidupan. Menurut Mustafa Amin bahwa tujuan pendidikan Islam adalah
mempersiapkan seorang bagi Amalan dunia dan akhirat.
Jadi, pada intinya Ulama
berpendapat bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk mencari ridho Allah SWT, Untuk
mendekatkan diri kepadanya dan juga untuk mengubah tingkah laku atau akhlak
yang belum baik menjadi baik. Orang yang berpendidikan harus meniatkan
pendidikannya untuk mencari ridjo Allah, untuk mendekatkan dirinya kepada Allah
SWT. Maka orang yang bertambah ilmunya harus bertambah amalnya semakin baik.
Ketika orang berilmu bertambah ilmunya tapi, tidak bertambah baik amalnya maka
dia bukn semakin dekat kepada Allah Tapi malah semakin jauh. Para koruptor
adalah orang yang berpendidikan. Namun korupsi berarti ilmunya membuat dia
tambah jauh kepada Allah.
E.
Macam-macam Tujuan Pendidikan
Bahasan kali ini akan menjelaskan beberapa tujuan pendidikan, baik
itu tujuan umum, khusus, sementara, dan tujuan akhir. Prof. Abuddin Nata
menjelaskan pegertian dari tujuan umum, khusus, dan akhir dalam bukunya
filsafat pendidikan Islam, bahwa tujuan umum dikenal pula dengan tujuan akhir,
kemudian tujuan khusus adalah penjabaran dari tujuan umum.
Masih menurut Prof Nata, bahwa yang dimaksud tujuan umum atau akhir
itu beragam dari beberapa pendapat, sehingga secara garis besar tujuan umum
pendidikan Islam memiliki cirri-ciri sebagai berikut;
1.
Mengarahkan
manusia agar menjadi khalifah Tuhan di muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu
melaksanakan tugas-tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak
Tuhan
2.
Mnegarahkan
manusia agar berkahlak mulia, sehingga ia tidak menyaahgunakan fungsi
kehalifahannya.
3.
Mengarahkan
manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di muka bumi
dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, sehingga terasaringan
dilaksanakan.
4.
Membina
dan mengarahkan potensi akal, jiwa, dan jasmaninya, sehingga ia memilki ilmu,
akhlak yang semua ia dapat digunakan guna mendukung tugas pengabdian dan
kekhalifahannya.
5.
Mengarahkan
manusia agar dapat mencapai kebahagian hidup di dunia dan di akherat.
Sementara itu tujuan khusus pendidikan Islam bis dilihat dari
beberapa pendapat para ahli pendidikan di bawah ini; di antara mereka adalah
al-Syaibani, Munir Mursi, dan Dr. Ahmad Tafsir. Konferensi Dunia Pertama
tentang pendidikan Islam (1977) berkesimpulan bahwa tujuan akhir pendidikan
Islam adalah manusia yang menyerahkan dri secara mutlak kepada Allah SWT. Lebih
rinci lagi al-Syaibani memberikan penjelasan pengenai tujuan pendidikan Islam,
sebagai berikut;
1.
Tujuan
yang berkaitan dengan individu, pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani,
dan kemampuan yang harus dimiliki di dunia dan di akhirat.
2.
Tujuan
yang berkaitan dengan masyarakat, tingkah laku masyarakat, tingkah laku
individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya
pengalaman masyarakat.
3.
Tujuan
profrsional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai; ilmu,
seni, profesi, dan Kegiatan masyarakat.
Selanjutnya dari analisis Ahmad Tafsir, tujuan-tujuan yang
dijabarkan oleh edua tokoh diatas masih kurang memuaskan. Karena selain
kategori yang kurang jelas, juga terdapat rumusan yang tumpang tindih. Sehingga
Ahmad Tafsir memilki pemahaman tersendiri mengenai tujuan dalam pendidikan
Islam. Pemahaman Ahmad Tafsir dalam mengkategorikan tujuan pendidikan Islam
diilhami oleh konsep manusia sempurna, sehingga seharusnya pendidikan Islam di
arahkan kepada membentuk muslim yang sempurna. Bagi nya muslim yang sempurna
adalah muslim yang:
1.
Segi
jasmani nya sempurna; sehat, kuat, dan berketerampilan.
2.
Segi
kecerdasan dan kepandaian; mampu meyelesaikan masalah secara cepat dan tepat,
secara ilmiah dan filosofis, mampu mengembangkan sains, dan mampu mengembangkan
filsafat.
3.
Segi
hati takwa; dengan suka rela melaksanakan perintah Allah SWT, dan hati yang
mampu berhubungan dengan alam gaib.
Sehingga ia berkesimpulan bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain
adalah mempersiapkan Muslim yang sempurna, yaitu melalui tiga ketegori tadi,
jasmani, intelektual, dan hati takwa.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
Tujuan Pendidikan
yaitu untuk mencari ridho Allah SWT, karena memang kita sebagai hambanya yang
diciptakan didunia ini yang tujuannya hanya satu sebenarnya yaitu hanya untuk
beribadah kepada Allah SWT dan yang lainnya hanya sebagai pelengkap maka sudah
sepatutnya kita didunua ini hanya untuk mencari ridhoNya. Dan untuk kebahagiaan
dunia dan akhirat kita karena kita bukan hanya hidup di dunia setelah mati
masih ada kehidupanyang kekal yaitu akhirat maka kita disuruh mencari
kebahagiaan yang hakiki yaitu akhirat. Dan agar menjadi orang yang berilmu
pengetahuan, untuk menjadi penerus ulama agar yang memgang tetap ahlinya agar
tidak terjadi kehancuran.
DAFTAR PUSTAKA
Abu
zakaria muhyuddin an-Nawawi, Riyadhus Sholihin.
Alm. Ahmad Al-Hasyimy Bek, Muhktarol
Hadits. Cetakan Pertama al-Haramain
Hasbiyallah dan Moh Sulhan. 2015. Hadits Tarbawi. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Saebani,Beni Ahmad dan Hendra Akhdiyat. 2009. Ilmu Pendidikan
Islam. Bandung: CV Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar